Pesta Kelahiran SP Maria
Mi 5:2- 5a;Mzm 13;Mat 1:1-16, 18-23
Asal usul Yesus menurut Injil Mateus tak biasa (irregularis). Salah satunya, ada lima perempuan: Tamar, Rahab, Rut, Batsyeba (istri Uria), dan Maria, di tengah silsilah yang didominasi kaum pria. Dari lima tokoh itu, empat bukan orang Yahudi. Mereka melahirkan anak di luar skema normal adat setempat. Hubungan mereka dengan pasangan juga tak sesuai tuntutan hukum kemurnian zaman Yesus.
Tamar, orang Kanaan, mendekati Yehuda dengan berpakaian seperti perempuan asusila (Kej 38:1-30); Rahab, asal Yeriko, seorang tunasusila profesional (Yos 2:1-24); Batsyeba, orang Het, diambil Daud, meski bersuamikan Uria (2 Sam11:1-27); Rut, janda asal Moab, mendekati Boas dengan cara tak biasa (Rut 3:1-15; 4:13-17). Tentang Maria dan Yusuf, kita tentu sudah tahu.
Via irregularis, jalan yang tidak biasa, menjadi sarana perwujudan janji Keselamatan Allah. Jalan semacam ini banyak terjadi dalam sejarah keselamatan. Allah menjadi pengendali sejarah, bukan manusia. Maka, di hadapan sejarah keselamatan, semua memiliki nilai yang sama untuk dikasihi dan dipilih.
Maria dan Yusuf juga mengalami via irregularis tatkala diberi tugas menjadi sarana kehadiran Yesus. Maria menjawab, “Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Sedangkan Yusuf “berbuat seperti yang diperintahkan oleh malaikat Tuhan kepadanya” (Mat 1:24). Teladan dua tokoh itu dapat membawa kita melihat kembali silsilah keluarga dengan kacamata Kasih Illahi. Dari situ,
segala yang baik akan mengalir sendiri.
Asal usul Yesus menurut Injil Mateus tak biasa (irregularis). Salah satunya, ada lima perempuan: Tamar, Rahab, Rut, Batsyeba (istri Uria), dan Maria, di tengah silsilah yang didominasi kaum pria. Dari lima tokoh itu, empat bukan orang Yahudi. Mereka melahirkan anak di luar skema normal adat setempat. Hubungan mereka dengan pasangan juga tak sesuai tuntutan hukum kemurnian zaman Yesus.
Tamar, orang Kanaan, mendekati Yehuda dengan berpakaian seperti perempuan asusila (Kej 38:1-30); Rahab, asal Yeriko, seorang tunasusila profesional (Yos 2:1-24); Batsyeba, orang Het, diambil Daud, meski bersuamikan Uria (2 Sam11:1-27); Rut, janda asal Moab, mendekati Boas dengan cara tak biasa (Rut 3:1-15; 4:13-17). Tentang Maria dan Yusuf, kita tentu sudah tahu.
Via irregularis, jalan yang tidak biasa, menjadi sarana perwujudan janji Keselamatan Allah. Jalan semacam ini banyak terjadi dalam sejarah keselamatan. Allah menjadi pengendali sejarah, bukan manusia. Maka, di hadapan sejarah keselamatan, semua memiliki nilai yang sama untuk dikasihi dan dipilih.
Maria dan Yusuf juga mengalami via irregularis tatkala diberi tugas menjadi sarana kehadiran Yesus. Maria menjawab, “Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Sedangkan Yusuf “berbuat seperti yang diperintahkan oleh malaikat Tuhan kepadanya” (Mat 1:24). Teladan dua tokoh itu dapat membawa kita melihat kembali silsilah keluarga dengan kacamata Kasih Illahi. Dari situ,
segala yang baik akan mengalir sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar