Renungan Sabtu, 27 September 2014 : Sukacita Salib

Pw. St. Vinsensius a Paul
 
 Pkh 11:9- 12:8; Mzm 90; Luk 9:43b-45

Ini adalah nubuat kedua tentang pen deritaan Yesus. Dikatakan bahwa para murid tak mengerti dan tak memahami perkataan Yesus karena isinya tersembunyi bagi mereka. Ketidakmengertian di antara murid bukan pertama-tama terletak di level intelektual, tetapi lebih di level eksistensial. Jalan atau model karya penyelamatan yang dijalani Yesus memang sesuatu yang tersembunyi.

Orang secara sederhana biasa berpikir, keselamatan itu identik dengan kegembiraan, makan enak, pesta pora, dan yang lain. Tidak pernah terbayangkan bahwa karya penyelamatan Allah ini terwujud melalui salib dan penderitaan. Tetapi, inilah sarana yang dipilih Allah. Dengan memilih salib dan kematian sebagai bagian dari karya keselamatan Allah, terbuka kemungkinan bagi kita untuk mengartikan salib atau penderitaan sebagai se suatu yang lebih positif. Salib dan penderitaan manusia yang kadang tidak bisa dipahami, sekarang bisa diartikan sebagai pengurbanan bagi orang lain yang didasari kasih.

Lalu? Kita bersyukur atas karya jenius Allah yang telah mengubah penderitaan manusia yang absurd dalam pandangan manusia menjadi sarana keselamatan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar