Renungan Selasa, 09 September 2014 : Dipilih sebagai Rasul

Pekan Biasa XXIII
1 Kor.6:1-11; Mzm.149; Luk.6:12-19

Yesus memilih 12 rasul (Yun. apóstolos) tanpa melalui ‘Rumah Transisi’ atau ‘lelang jabatan’. Lukas menulis, sebelum memilih, “Yesus pergi ke bukit, untuk berdoa, dan ia melewati seluruh malam (Yun. dianuktereuó) untuk berdoa kepada Allah” (Luk 6:12). Dalam Perjanjian Baru, ungkapandianuktereuó hanya ada satu kali (Luk 6:12). Ini sesuatu yang khusus. Para rasul dipilih berdasar dialog Yesus dengan Bapa, ‘setelah melewati seluruh malam bersama Allah’. Ada sisi keillahian dalam fungsi apóstolos. Berdoa menjadi ciri khusus Yesus saat akan mengambil keputusan penting.

Yesus memilih 12 rasul dari kalangan orang biasa, bukan profesional, tanpa pendidikan khusus, dan bukan tokoh publik. Yang diutamakan adalah kesediaan melakukan segala sesuatu di bawah kepemimpinan dan kekuasaan Yesus.

Dipilih menjadi apóstolos berarti diutus mewakili Yesus, memberi kesaksian mengenai Diri-Nya. Yang dibawa apóstolos adalah message dari Sang Pengutus, yang diwariskan melalui para rasul lain. Maka, rasul harus “menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya” (Kis 1:22). Ikatan dengan Gereja beserta seluruh Tradisi, Kitab Suci, serta Magisterium menjadi unsur dan kriteria yang paling penting mewujudkan karya kerasulan. Merasul bukan proyek pribadi, karena merasa imannya hebat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar