Renungan Jumat, 05 September 2014 : Kantong Baru


Pekan Biasa XXII
1 Kor 4:1 – 5; Mzm 37; Luk 5:33-39

Praktik berpuasa merupakan kebiasaan dalam tradisi Yahudi. Orang berpuasa dengan alasan tertentu, misal sebagai tanda pertobatan, perkabungan, atau untuk satu maksud tertentu. Beberapa orang Farisi mengeluh, karena murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti yang lain. Yesus menanggapi keluhan itu dengan memberi gambaran tentang pengantin. Gagasan pengantin sering dipakai sebagai lambang kedatangan Mesias. Bila Mesias tiba, maka akan ada sukacita bagi mereka yang menerima Dia. Secara terselubung, Yesus adalah Mesias itu sendiri, yang kehadiran-Nya membawa kabar baik, berita pembebasan, pengampunan bagi mereka yang menerima.

Ajaran Yesus menawarkan pandangan hidup baru yang bertolak dari rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Sesuatu yang baru itu perlu ditanggapi dengan mentalitas baru, yakni sikap terbuka terhadap Sabda Tuhan. Yesus mengumpamakan dengan kain lama yang di tambal di kain baru dan anggur baru dalam kantong kulit lama. Bila masih mempertahankan hukum lama, maka akan sulit memahami pewartaan Yesus. Maka, pembebasan ke arah manusia baru pun sulit terjadi. Apakah kita masih menerima ajaran Yesus dalam kantong mental mapan yang sulit berubah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar