Pw St Andreas Kim Tae-gon, Im dan Paulus Chong Hasang, dkk Mrt- Korea.
1Kor 15:35-37,42-49; Mzm 56:10-14; Luk 8:4-15
Pertanyaan umat dalam bacaan, “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?” Paulus meyakinkan umat bahwa biji yang ditaburkan dalam kelemahan harus mati dahulu sebelum dibangkitkan dalam kekuatan (1Kor 15:43). Ia menegaskan, yang akan dibangkitkan bukanlah badan jasmani, tapi badan rohani kita. Janganlah menjadi orang bodoh yang hanya mementingkan keselamatan fisik dan materi. Kristus sudah mengalahkan maut dan kehidupan kekal menanti semua orang yang percaya kepada Dia.
Kebangkitan pada akhir zaman perlu dipersiapkan mulai sekarang. Kita ditantang agar mulai bangkit dari sekarang sebagai konsekuensi moral yang disinggung Paulus. Kebangkitan sekarang juga tidak diartikan secara fisik. Kita harus bisa membangkitkan jiwa dan roh kita untuk memuliakan Tuhan lewat sikap hidup. “Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan” (Mzm 56:14).
Untuk mengalahkan maut, kita harus percaya kepada Allah dan memegang teguh firman-Nya. Melalui perumpamaan benih yang ditaburkan, Yesus mengajarkan untuk mendengarkan firman, menyimpan dalam hati, dan menghasilkan buah-buah kebaikan dengan tekun. Mari kita meneladan St Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang yang berani beriman dengan serius dan mengalahkan maut..
Pertanyaan umat dalam bacaan, “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?” Paulus meyakinkan umat bahwa biji yang ditaburkan dalam kelemahan harus mati dahulu sebelum dibangkitkan dalam kekuatan (1Kor 15:43). Ia menegaskan, yang akan dibangkitkan bukanlah badan jasmani, tapi badan rohani kita. Janganlah menjadi orang bodoh yang hanya mementingkan keselamatan fisik dan materi. Kristus sudah mengalahkan maut dan kehidupan kekal menanti semua orang yang percaya kepada Dia.
Kebangkitan pada akhir zaman perlu dipersiapkan mulai sekarang. Kita ditantang agar mulai bangkit dari sekarang sebagai konsekuensi moral yang disinggung Paulus. Kebangkitan sekarang juga tidak diartikan secara fisik. Kita harus bisa membangkitkan jiwa dan roh kita untuk memuliakan Tuhan lewat sikap hidup. “Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan” (Mzm 56:14).
Untuk mengalahkan maut, kita harus percaya kepada Allah dan memegang teguh firman-Nya. Melalui perumpamaan benih yang ditaburkan, Yesus mengajarkan untuk mendengarkan firman, menyimpan dalam hati, dan menghasilkan buah-buah kebaikan dengan tekun. Mari kita meneladan St Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang yang berani beriman dengan serius dan mengalahkan maut..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar