Filipi 2:1-4; Mzm 131:1.2.3 Lukas 14:12-14
“Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat.”
PEPATAH dalam bahasa Latin berbunyi: “Do ut des”. Aku memberi untuk menerima.
Pamrih! Membeŕi sesuatu untuk mendapatkan keuntungan. Yesus
Kristus mengingatkan kita agar kita memberi dan tak pernah berharap
menerima kembali atau mengharapkan sesuatu. Berilah tanpa mengharapkan
sesuatu.
Yesus Kristus
mengajarkan kepada kita tentang kemurahan hati. Jangan hanya bermurah
hati kepada mereka yang akan berbaik hati pula kepada kita. Kemurahan
hati yang sejati tak pernah ingin berharap memperoleh kmbali. Ada
pengorbanan di dalamnya. Itulah yang memperkaya jiwa kita sebagai
pemberi tanpa pernah berharap menerima balasan.
Sebagaimana Yesus
telah melakukan untuk kita, kemurahan hati sejati memancar dari hati-Nya
yang penuh belas kasih dan bela rasa. Kita mengasihi-Nya sebab Ia lebih
dahulu mengasihi kita. Kasih kita melulu jawaban atas kasih dan
kemurahan-Nya yang agung yang ditujukan kepada kita bahkan kita tak
mampu membalas sepadan dengan kasih-Nya.
Dalam Adorasi
Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus yang lebih dahulu mengasihi kita.
Kendati kita menyembah-Nya namun kita tidak akan pernah mampu membalas
kasih dan kemurahan-Nya bagi kita. Maka marilah kita haturkan dan
persembahkan waktu kita untuk menyembah-Nya tanpa pernah berharap
menerima balasan sebab Ia telah bermurah hati kepada kita sebelum kita
menyembah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar