Renungan Senin, 3 November 2014 : Kemurahan Hati Tuhan

 
Filipi 2:1-4; Mzm 131:1.2.3 Lukas 14:12-14 
 
“Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat.”

PEPATAH  dalam bahasa Latin berbunyi: “Do ut des”. Aku memberi untuk menerima.

Pamrih! Membeŕi sesuatu untuk mendapatkan keuntungan. Yesus Kristus mengingatkan kita agar kita memberi dan tak pernah berharap menerima kembali atau mengharapkan sesuatu. Berilah tanpa mengharapkan sesuatu.

Yesus Kristus mengajarkan kepada kita tentang kemurahan hati. Jangan hanya bermurah hati kepada mereka yang akan berbaik hati pula kepada kita. Kemurahan hati yang sejati tak pernah ingin berharap memperoleh kmbali. Ada pengorbanan di dalamnya. Itulah yang memperkaya jiwa kita sebagai pemberi tanpa pernah berharap menerima balasan.

Sebagaimana Yesus telah melakukan untuk kita, kemurahan hati sejati memancar dari hati-Nya yang penuh belas kasih dan bela rasa. Kita mengasihi-Nya sebab Ia lebih dahulu mengasihi kita. Kasih kita melulu jawaban atas kasih dan kemurahan-Nya yang agung yang ditujukan kepada kita bahkan kita tak mampu membalas sepadan dengan kasih-Nya.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus yang lebih dahulu mengasihi kita. Kendati kita menyembah-Nya namun kita tidak akan pernah mampu membalas kasih dan kemurahan-Nya bagi kita.  Maka marilah kita haturkan dan persembahkan waktu kita untuk menyembah-Nya tanpa pernah berharap menerima balasan sebab Ia telah bermurah hati kepada kita sebelum kita menyembah-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar