Renungan Selasa, 18 November 2014 : Tuhan, Lihat Aku!

 
Pekan Biasa XXXIII
 
Why 3:1-6, 14- 22; Mzm 15; Luk 19:1-10

Bacaan hari ini semakin mempertajam refleksi kita. Dikisahkan di kota Yeriko ada seorang pemungut cukai bernama Zakeus yang berbadan pendek. Ada kata-kata yang terulang dari Injil kemarin seperti, “Melihat” dan “Orang Banyak”. Perhatikan kata “melihat” yang terulang empat kali dalam kisah ini; "berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu”, “memanjat pohon ara untuk melihat Yesus”, “Yesus melihat". Lagi-lagi, orang-orang “normal” melihat dengan keliru dalam ayat 7, “semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut.”

Dua kata “melihat” pertama, menggambarkan pergolakan batiniah seseorang yang dianggap pendosa oleh seluruh masyarakat. Di situ tampak ada perkembangan dari keingintahuan yang mula-mula bersifat dangkal berubah menjadi suatu tindakan nyata dan perjuangan yang mengalahkan keterbatasan diri atau berlari lebih cepat supaya bisa di “depan” dan badannya yang pendek yang menjadi penghalang, diatasi dengan naik pohon ara.

Kedua usaha inilah yang “dilihat” Yesus. Yesus tidak “melihat” Zakeus sebagai pendosa, seperti orang banyak “melihat”, tetapi Yesus melihat seorang pendosa yang berusaha untuk melihat dan mencari keselamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar