Renungan Selasa, 11 November 2014 : Menekuni Kebaikan


Tit 2:1-8, 11-14; Mzm 37; Luk 17:7-10

Pernahkah Anda merasa tersinggung atau marah ketika kebaikan Anda diabaikan? Misal Anda tidak mau memberi sumbangan lagi karena panitia lupa mencatat dan mengumumkan nama Anda sebagai donatur? Atau tidak mau menyapa orang itu lagi karena ia tidak mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang Anda berikan kepada dia?

Yesus menyampaikan nasihat-nasihat Injil bukan hanya kepada mereka yang melakukan kejahatan, tetapi juga kepada mereka yang rajin berbuat baik. Perbuatan baik yang dilakukan tanpa sikap tulus dan rendah hati dapat menciptakan batu sandungan.

Tuhan dan orang lain tidak berhutang apa-apa atas kebaikan kita. Bagi setiap orang beriman, berbuat baik adalah kewajiban, bukan keutamaan. Kitalah yang berhutang kebaikan kepada Tuhan atas semua kasih dan berkat-Nya setiap hari. Kita berterima kasih kepada sesama yang menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi kita. Ibu Teresa dari Kalkuta memberi nasihat, “Apabila kebaikanmu diabaikan, apabila orang lain salah paham atau mencurigai perbuatan baikmu, tetaplah berbuat baik....” Itulah keutamaan kristiani yang membawa kebahagiaan sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar