Flp. 2:5-11; Mzm. 22:26b-27,28-30a,31-32; Luk. 14:15-24.
“Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.”
Yesus mewartakan
perumpamaan tentang undangan ikut serta dalam meja perjamuan Sang Raja.
Kita diundang untuk makan roti dalam Kerajaan-Nya. Apa artinya?
Dalam perspektif
Alkitab, undangan untuk ikut serta dalam perjamuan roti merupakan suatu
kehormatan, tanda pemuliaan dan persahabatan. Undangan itu juga
merupakan gambaran tentang keindahan surga yang digambarkan sebagai
suatu perjamuan nikah. Tuhan sendirilah yang mengundang kita untuk ambil
bagian dalam perjamuan yang terpenting itu, dan Ia sendiri menyediakan
hidangan rohani bagi kita berupa tubuh dan darah-Nya, sebagai santapan
dan minuman rohani kita.
Kita mestinya menambut
undangan itu dengan baik. Jika Kristus Tuhan telah mengundang kita,
bagaimana mungkin kita mengabaikan undangan-Nya? Undangan personal tetla
dikirimkan kepada kita dan kita mempunyai banyak waktu untuk menata
jadwal dan menanggapi undangan itu dengan sebaik-baiknya. Mari kita
tidak mengutamakan kepentingan diri pribadi kita melebihi undangan
istimewa dari-Nya.
Dewasa ini, kita
menanggapi undangan-Nya dengan ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi dan
bahkan melanjutkannya dengan Adorasi Ekaristi Abadi. Mari kita tidak
membiarkan tugas-tugas kita dan kesibukan kita sendiri menyerap kita
sehingga kita tidak punya waktu untuk Tuhan. Jangan biarkan banyak hal
menghalangi dan mengungkung kita sehingga kita tidak punya waktu untuk
merayakan Ekaristi harian, berdoa, maupun menyembah-Nya dalam Adorasi
Ekaristi Abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar