Filipi 3:17-4:1; Mzm 122:1-5; Luk 16:1-8
“Lalu tuan itu
memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan
cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari
pada anak-anak terang.” (Luk 16:8)
MENGAPA Yesus memuji bendahara yang tidak jujur? Apa yang dilakukannya hingga Yesus memujinya?
Yesus memujinya
karena ia telah berlaku cerdas dan bijaksana dalam menghadapi masa depan
hidupnya yang sedang terancam. Ia akan dipecat karena tuduhan
menyalahgunakan harta tuannya. Itu memalukan. Mencangkul ia tak bisa.
Mengemis, aduh memalukan! Dan ia pun bertindak cerdas dan
kreatif. Ia mulai berhitung dengan para pengutang dan memberi mereka
diskon. Kalau nanti dia dipecat, siapa tahu di antara mereka ada yang
berbaik hati padanya.
Dalam memberikan
diskon, ia pun sebenarnya memberikan yang menjadi haknya. Di sinilah ia
diperhitungkan sebagai hamba yang bijak mengantisipasi masa depan. Di
satu pihak ia memperingan pengutang dengan diskon yang kemungkinan juga
merupakan hak komisinya. Di lain pihak ia mengangkat derajat tuannya
sebagai tuan yang murah hati dan baik sebab memberi keringanan hutang.
Melihat itu sang tuan pun akan memaafkan dia.
Sikap hamba itu
dipuji Yesus. Dengannya Yesus mengajar kita tentang hidup rohani dan
relasi kita dengan Allah. Iman dan cara pandang ke depan yang bijak
dapat menyelamatkan kita dari kekacauan. Yesus mengajarkan kepada kita
bukan hanya soal menghadapi krisis keuangan dan ekonomi tapi juga dalam
hal hidup rohani. Kita harus cerdas dan tangguh menghadapi krisis moral
dan spiritual.
Dalam Adorasi
Ekaristi Abadi, kita menyembah Tuhan Yesus yang mengajarkan kepada kita
bahwa harta sejati tak hanya berupa apa yang kita miliki tapi apa yang
kita bagikan. Dalam Adorasi Abadi kita melayani Tuhan dan sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar