Pw St Sesilia
Why 11:4-12; Mzm: 144; Luk 20:27-40
Injil hari ini mengisahkan sebagian dari serangan para lawan Yesus yang dengan berbagai macam cara mencoba menjerat Yesus. Mereka berusaha mencari-cari kesalahan Yesus yang sedang mengajar di Bait Allah. Mereka menunggu jawaban salah Yesus yang akan menghancurkan keyakinan orang banyak yang pada saat itu mulai terpikat dengan Yesus.
Satu per satu dari Luk 20:1 secara bergantian imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan orang Saduki mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang “bercabang”. Misal, pertanyaan seputar dari mana kuasa yang didapat Yesus, apakah boleh membayar pajak kepada kaisar, dan tentang apakah ada kebangkitan. Untuk yang terakhir, kalau Yesus bilang ada kebangkitan, maka Yesus dianggap menentang Hukum Musa. Sementara, jika Yesus bilang tidak, hal itu bertentangan dengan ajaran-Nya bahwa Anak Manusia akan bangkit pada hari ketiga. (Luk 18:33).
Pertanyaan bercabang dua ini mengandung jerat perangkap pada setiap cabangnya. Namun, Yesus, Tuhan kita, sungguh luar biasa. Yesus menggunakan pola pikir atau strategi para lawannya sendiri. Jawaban cerdas Yesus diakui beberapa ahli Taurat, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Para lawan Yesus pun tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus (ay.40)..
Injil hari ini mengisahkan sebagian dari serangan para lawan Yesus yang dengan berbagai macam cara mencoba menjerat Yesus. Mereka berusaha mencari-cari kesalahan Yesus yang sedang mengajar di Bait Allah. Mereka menunggu jawaban salah Yesus yang akan menghancurkan keyakinan orang banyak yang pada saat itu mulai terpikat dengan Yesus.
Satu per satu dari Luk 20:1 secara bergantian imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan orang Saduki mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang “bercabang”. Misal, pertanyaan seputar dari mana kuasa yang didapat Yesus, apakah boleh membayar pajak kepada kaisar, dan tentang apakah ada kebangkitan. Untuk yang terakhir, kalau Yesus bilang ada kebangkitan, maka Yesus dianggap menentang Hukum Musa. Sementara, jika Yesus bilang tidak, hal itu bertentangan dengan ajaran-Nya bahwa Anak Manusia akan bangkit pada hari ketiga. (Luk 18:33).
Pertanyaan bercabang dua ini mengandung jerat perangkap pada setiap cabangnya. Namun, Yesus, Tuhan kita, sungguh luar biasa. Yesus menggunakan pola pikir atau strategi para lawannya sendiri. Jawaban cerdas Yesus diakui beberapa ahli Taurat, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Para lawan Yesus pun tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus (ay.40)..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar