Renungan Senin, 11 Agustus 2014 : Biasa Saja


Pw St Klara dari Assisi
Yeh 1:2.24- 2:1a; Mzm 148; Mat 17:22-27

“Sakramen Tobat adalah bukti keterbukaan Allah kepada manusia yang lemah yang bisa selalu jatuh dalam dosa, bahkan selalu dosa yang sama.”

Sebenarnya ada dua perikop terpisah dalam bacaan injil hari ini.Pertama, tentang pemberitaan sengsara Yesus (ay. 22- 23).Kedua, tentang membayar pajak untuk Bait Allah (ay. 24-27). Kisah kedua mungkin menarik untuk direnungkan kali ini.

Apakah Yesus membayar pajak Bait Suci? Menurut Yesus, sebenarnya mereka tidak perlu membayar pajak yang katanya untuk biaya pengelolaan Bait Suci itu. Tapi agar banyak orang tak ter sandung, Yesus menyuruh Petrus membayar pajak wajib itu, meskipun kita tahu, cara Petrus mendapatkan uang itu juga tidak biasa. Jadi, Yesus tahu bahwa membayar pajak Bait Suci merupakan se suatu yang patut dicurigai. Tapi, Yesus tak mau mempersoalkan. Ia juga tak mau diperlakukan istimewa, meski mungkin Ia bisa mengajukan protes. Alasannya? Agar tidak menjadi sandungan bagi orang lain.

Lalu? Kisah seperti ini mungkin lebih menarik jika dibaca banyak orang di antara kita yang selalu ingin diperlakukan secara istimewa dalam berbagai kesempatan. Misal seharusnya antri, ada saja orang yang nyelonong begitu saja ke depan. Dan ketika ditegur, tanpa rasa malu, ia justru marah-marah dan menunjukkan siapa dirinya. Tapi sayang, mungkin tidak banyak di antara mereka yang membaca renungan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar