Pekan Biasa XVIII
Yer 30:1-2, 12-15, 18-22; Mzm 102; Mat 15:1-2, 10-14
Lagi-lagi para Farisi dan ahli Taurat mencari-cari kesalahan yang dilakukan murid-murid Yesus. Dengan tegas dan bijak, Yesus mengingatkan bahwa yang menajiskan seseorang bukanlah apa yang masuk ke dalam mulut melainkan apa yang keluar dari mulutnya. Yang dimaksud “keluar dari mulut” adalah perkataan jahat yang berasal dari dalam hati (Mat 15:18-20). Mungkin kita teringat perumpamaan “lidah tak bertulang namun setajam pedang”.
Perkataan Yesus itu dianggap keras. Ia berusaha meluruskan kembali ajaran Yahudi yang hanya mementingkan hukum fisik. Ia menekankan bahwa perkataan jahat seseorang dapat menyakiti sesamanya sekaligus mempermalukan diri sendiri. Oleh karenanya, Yesus menyebut orang-orang Farisi dan ahli taurat sebagai “orang buta”. Mereka telah dibutakan oleh hukum buatan manusia yang hanya mementingkan kemegahan fisik tanpa memperhatikan kesejahteraan hidup bersama. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga seperti orang Farisi yang hanya mempercantik fisik luar tanpa mempercantik hati kita secara rohani?
Lagi-lagi para Farisi dan ahli Taurat mencari-cari kesalahan yang dilakukan murid-murid Yesus. Dengan tegas dan bijak, Yesus mengingatkan bahwa yang menajiskan seseorang bukanlah apa yang masuk ke dalam mulut melainkan apa yang keluar dari mulutnya. Yang dimaksud “keluar dari mulut” adalah perkataan jahat yang berasal dari dalam hati (Mat 15:18-20). Mungkin kita teringat perumpamaan “lidah tak bertulang namun setajam pedang”.
Perkataan Yesus itu dianggap keras. Ia berusaha meluruskan kembali ajaran Yahudi yang hanya mementingkan hukum fisik. Ia menekankan bahwa perkataan jahat seseorang dapat menyakiti sesamanya sekaligus mempermalukan diri sendiri. Oleh karenanya, Yesus menyebut orang-orang Farisi dan ahli taurat sebagai “orang buta”. Mereka telah dibutakan oleh hukum buatan manusia yang hanya mementingkan kemegahan fisik tanpa memperhatikan kesejahteraan hidup bersama. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga seperti orang Farisi yang hanya mempercantik fisik luar tanpa mempercantik hati kita secara rohani?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar