Renungan Selasa, 26 Agustus 2014 : Kesetiaan


Pekan Biasa XXI
2 Tes 2:1-3a. 13b- 17; Mzm 96; Mat 23:23-26

Injil hari ini merupakan sambungan dari bacaan Injil kemarin. Kita bisa melihat bahwa Yesus tidak menyerang atau mencela secara pribadi orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Bahkan, kadang Yesus memuji ketekunan kedua kelompok ini. Yang dicela Yesus adalah kemunafikan mereka dalam menjalani hidup keagamaan. Kedua kelompok ini, terutama orang Farisi berusaha menjaga tradisi, aturan-aturan yang dibuat supaya orang Israel tetap menjaga Taurat.

Seumpama ayam goreng yang dibungkus dalam kardus, mereka lebih memperhatikan dan mengindahkan bungkusnya, bukan melihat dan menikmati ayam goreng. Bungkusan memang perlu untuk menjaga dan melindungi ayam goreng, tetapi yang ada dalam bungkusan itu yang harus menjadi hal paling penting.

Segala peraturan yang diciptakan dan dijaga orang Farisi secara turun-temurun semakin lama makin jauh dari maksud aturan itu dibuat. Bungkusan makin lama semakin tebal, sehingga orang tak lagi berpusat pada Firman Allah dalam Taurat, tetapi lelah dan sibuk pada aturan yang membungkusnya. Yesus dalam Injil Matius mengingatkan mereka kembali, inti sari dari segala aturan-aturan tersebut, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar