Renungan Kamis, 28 Agustus 2014 : Pendosa vs Allah



1 Kor 1:1-9; Mzm 145; Mat 24:42-51

Yang menarik dari Injil hari ini adalah ungkapan orang munafik kembali muncul dalam ayat 51. Nasib orang-orang munafik di sini disejajarkan dengan hamba yang jahat, yang sudah bosan menunggu tuannya yang tidak datang. Kebosanan membuat dia tidak setia terhadap perjanjian yang telah dibuat oleh tuannya.

Ketaksetiaan membuat dia menjadi pribadi yang jahat -digambarkan dengan ia memukul hamba-hamba lain yang seharusnya diberi makan- dan dia makan minum dengan para pemabuk. Kita bisa melihat di sini bahwa ketidaksetiaan manusia kepada janji dan rencana bukanlah masalah sepele. Ketidaksetiaan membuat manusia mempunyai kecenderungan menjadi “jahat”.

Sifat ketidaksetiaan dari si hamba jahat berbanding terbalik dengan sikap Allah yang digambarkan Paulus kepada jemaat di Korintus. Di sana Paulus mengungkap, “Sebab setialah Allah yang telah memanggil kalian. Inilah dasar dari kesetiaan kita kepada Allah, yaitu Allah sendiri ternyata adalah Allah yang setia.”

Kesetiaan mendatangkan ganjaran yang luar biasa, seperti yang kita baca dalam Injil. Hamba yang setia diangkat menjadi pengawas seluruh harta milik tuannya. Hidup bila diiringi kesetiaan akan mendatangkan kebaikan yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar