Renungan Sabtu, 23 Agustus 2014 : Sandiwara


Pekan Biasa XX
 Yeh 43:1-7a; Mzm 85; Mat 23:1-12

Dalam sandiwara, seorang aktor bisa memainkan peran yang sama sekali berbeda dengan watak asli. Injil hari ini menampilkan Yesus yang menasihati orang dan murid-murid untuk mendengarkan dan melakukan segala yang diajarkan para pemimpin agama, namun tak boleh meniru perbuatan mereka. Mengapa? Karena ajaran dan perilaku para pemimpin itu tidak padu alias tidak serasi.

Mereka bukan pemimpin otentik tapi orang-orang yang pandai bersandiwara. Mereka melakukan kebaikan hanya demi dilihat orang, namun sikap asli mereka sehari-hari sangat buruk. Mereka menindas orang dengan ajaran yang mengatasnamakan agama, tapi mereka sama sekali tidak melaksanakan ajaran itu. Itulah musuh Kerajaan Allah.

Yehezkiel membawa kisah happy ending dalam penglihatan Allah yang kembali ke Bait Suci sebagai pemulihan terhadap kisah Allah yang meninggalkan Bait Suci karena dinajiskan oleh tingkah laku para pemimpin yang tak berkenan kepada-Nya. Marilah memupuk pengharapan dan cinta kasih agar Allah berkenan melindungi kita semua dari jerat sandiwara, baik yang dimainkan kita maupun oleh orang-orang yang kita hormati sebagai pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar