Renungan Jumat, 22 Agustus 2014 : Mencobai Allah


Pw St Perawan Maria Ratu
Yeh 37:1-14; Mzm 107; Mat 22:34-40

Pernahkah Anda mendapat pertanyaan dari seseorang, bukan karena ia membutuhkan jawaban, tetapi karena ingin menguji kemampuan dan mencari kesalahan Anda? Lalu, bagaimana reaksi Anda? Kita bisa memilih, memberikan jawaban yang memperlihatkan kemarahan atas sikap tak simpatik itu, atau memberikan jawaban yang membuat si penanya tidak memiliki lagi bahan untuk mencobai kita.

Yesus kerap mengalami hal itu. Ia tidak terpancing marah atau menjatuhkan mereka yang mencobai-Nya. Mengapa? Ia datang untuk menyelamatkan pendosa, membawa pulang yang tersesat dan membangkitkan mereka yang mati, karena dosa dan kejahatan. Kasih Yesus kepada manusia termasuk kepada para musuh- Nya merupakan cermin kasih-Nya kepada Allah. Itulah hukum utama dan pertama yang ditawarkan Yesus.

Yehezkiel dalam penglihatannya tentang tulang-tulang kering, menggambarkan belas kasih Allah yang menghidupkan dan menyelamatkan. Keputusasaan bangsa Israel dalam pembuangan di Babel tak membuat Allah tinggal diam, melainkan membangkitkan belas kasih- Nya sebagai Allah yang aktif dan peduli. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik (Mzm 107:1). Apakah cintaku kepada Allah mendorong juga cinta dan perbuatan baik bagi sesama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar