YESUS memilih para Rasul itu merupakan hal yang
paling serius, karena ini menentukan kelanjutan karyaNya di dunia ini.
Maka Yesus berdoa semalaman agar dapat memilih rasulNya menurut kehendak
Bapa.
Tugas para Rasul, yaitu mengikuti Dia, tinggal bersama Dia, agar
dapat menyerap kehidupan Yesus dan nantiNya dapat diutus untuk
mewartakan apa yang diajarkan Yesus, dan nantinya jadi saksi
kebangkitanNya.
Para Rasul ini jumlahnya 12 orang mewakili dua belas suku Israel.
Anehnya bahwa pemilihan para Rasul itu menurut pandangan orang zaman
sekarang seolah-olah tanpa ada seleksi. Masakan para Rasul sebagian
besar adalah nelayan, banyak yang tak tahu baca dan menulis, dan
perangainya pun macam-macam: ada yang kasar, ada yang keras, ada yang
sukar percaya, ada yang cepat marah, bahkan ada yang berjiwa pemberontak
dsb.
Namun Yesus yakin kalau mereka telah mengikutiNya dan mau tinggal
bersama Dia, maka perangai mereka akan berubah.Dan inilah yang
mengagumkan. Hanya satu yang tak mau berubah yaitu Yudas Iskariot.
Kalau yang kita rayakan sekarang ini Rasul Simon dan Yudas Tadeus,
walaupun tak pernah diceriterakan dalam kisah para Rasul, namun karena
mereka ini telah dipilih oleh Yesus, mereka telah mengikuti Yesus dan
tinggal bersama Yesus, maka tak ada orang menyangsikan bahwa mereka pun
saksi Kristus.
Simon dikenal sebagai saudara sepupu Yesus dan saudara Yakobus muda.
Ia dijuluki Zelot, yang rajin, yang meluap semangatnya. Dalam tradisi
kuno, Simon ini wafat di Edessa, Irak, sebagai martir. Sedangkan Yudas
sering disebut Tadeus yang berarti berani. Ia dimunculkan satu kali
dalam Injil Yohanes pada Perjamuan Terakhir yang bertanya kepada Yesus:”
Tuhan apakah sebabnya Engkau menyatakan DiriMu kepada kami dan bukan
kepada dunia?”
Setelah kenaikan Yesus ke Surga Yudas Tadeus mewartakan Injil ke
Mesopotamia dan nantinya ke Persia begabung dengan Simon Zelot. Yudas
masih meninggalkan bagi kita Surat Yudas, yang memberikan dorongan dan
semangat dalam waktu Umat mengalami krisis.
Bagi kita yang hidup di zama sekarang masih diberi kesempatan untuk
menjadi pengikut Yesus dengan meneladan jejak para Rasul: yaitu kita
mengikuti Yesus dan tinggal bersama Yesus, supaya kita dapat diutus
mewartakan ajaranNya. Kalau kita rajin mengikuti Ekaristi dan mengadakan
pendalaman iman, hidup kita akan diubah oleh Yesus sendiri (asal kita
rela diubah), sehingga kita nanti mampu melaksanakan tugas perutusan,
menjadi saksi Yesus di tengah masyakarat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar