Selasa 28 Oktober 2014: Memilih Rasul

YESUS memilih para Rasul itu merupakan hal yang paling serius, karena ini menentukan kelanjutan karyaNya di dunia ini. Maka Yesus berdoa semalaman agar dapat memilih rasulNya menurut kehendak Bapa.

Tugas para Rasul, yaitu mengikuti Dia, tinggal bersama Dia, agar dapat menyerap kehidupan Yesus dan nantiNya dapat diutus untuk mewartakan apa yang diajarkan Yesus, dan nantinya jadi saksi kebangkitanNya.

Para Rasul ini jumlahnya 12 orang mewakili dua belas suku Israel. Anehnya bahwa pemilihan para Rasul itu menurut pandangan orang zaman sekarang seolah-olah tanpa ada seleksi. Masakan para Rasul sebagian besar adalah nelayan, banyak yang tak tahu baca dan menulis, dan perangainya pun macam-macam: ada yang kasar, ada yang keras, ada yang sukar percaya, ada yang cepat marah, bahkan ada yang berjiwa pemberontak dsb.

Namun Yesus yakin kalau mereka telah mengikutiNya dan mau tinggal bersama Dia, maka perangai mereka akan berubah.Dan inilah yang mengagumkan. Hanya satu yang tak mau berubah yaitu Yudas Iskariot.

Kalau yang kita rayakan sekarang ini Rasul Simon dan Yudas Tadeus, walaupun tak pernah diceriterakan dalam kisah para Rasul, namun karena mereka ini telah dipilih oleh Yesus, mereka telah mengikuti Yesus dan tinggal bersama Yesus, maka tak ada orang menyangsikan bahwa mereka pun saksi Kristus.

Simon dikenal sebagai saudara sepupu Yesus dan saudara Yakobus muda. Ia dijuluki Zelot, yang rajin, yang meluap semangatnya. Dalam tradisi kuno, Simon ini wafat di Edessa, Irak, sebagai martir. Sedangkan Yudas sering disebut Tadeus yang berarti berani. Ia dimunculkan satu kali dalam Injil Yohanes pada Perjamuan Terakhir yang bertanya kepada Yesus:” Tuhan apakah sebabnya Engkau menyatakan DiriMu kepada kami dan bukan kepada dunia?”

Setelah kenaikan Yesus ke Surga Yudas Tadeus mewartakan Injil ke Mesopotamia dan nantinya ke Persia begabung dengan Simon Zelot. Yudas masih meninggalkan bagi kita Surat Yudas, yang memberikan dorongan dan semangat dalam waktu Umat mengalami krisis.

Bagi kita yang hidup di zama sekarang masih diberi kesempatan untuk menjadi pengikut Yesus dengan meneladan jejak para Rasul: yaitu kita mengikuti Yesus dan tinggal bersama Yesus, supaya kita dapat diutus mewartakan ajaranNya. Kalau kita rajin mengikuti Ekaristi dan mengadakan pendalaman iman, hidup kita akan diubah oleh Yesus sendiri (asal kita rela diubah), sehingga kita nanti mampu melaksanakan tugas perutusan, menjadi saksi Yesus di tengah masyakarat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar