Renungan Rabu, 08 Oktober 2014 : Ajarlah Berdoa


 
Pekan Biasa XXVII
 
Gal 2:1-2, 7-14; Mzm 117; Luk 11:1-4

Dalam bacaan pertama Paulus menceritakan pengalaman diakui oleh para rasul. Hal itu sungguh tidak mudah. Paulus memerlukan waktu kurang lebih 14 tahun untuk membuktikan perubahan hidup. Paulus melihat seluruh hidupnya adalah sebuah doa dan pujian kepada Allah. Hal itulah yang membuat dia berani hidup sebagai orang benar di hadapan Allah dan sesama.

Mzm 117 adalah mazmur terpendek dari 150 bab dalam Kitab Mazmur. Hanya dua ayat di mana pemazmur memuji kasih dan kesetiaan Tuhan yang berlaku selama-lamanya untuk manusia. Sementara nanti Mzm 119 adalah Mazmur terpanjang dengan 176 ayat. Kedua Mazmur unik ini membungkus Mzm 118 yang merupakan pujian dan syukur atas segala kebaikan Tuhan.

Dalam bacaan Injil, para murid melihat Yesus sedang berdoa. Pada waktu Yesus berhenti berdoa, merekapun meminta Yesus mengajarkan mereka untuk berdoa. Yesus pun mengajarkan mereka tentang doa yang kita kenal sebagai doa Bapa Kami. Artinya, doa Bapa Kami adalah doa Yesus sendiri kepada Bapa-Nya. Inilah rahasia kekuatan Tuhan Yesus untuk menjalani suka duka perutusan-Nya di dunia.

Lagi-lagi, kunci dari doa Yesus pertama- tama adalah suatu ucapan syukur dan pujian kepada Allah, “Bapa, dikuduskanlah nama-Mu.” Setelah itu barulah rangkaian permohonan seperti mohon rejeki, pengampunan dosa dan pelepasan dari segala pencobaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar