“Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe,
demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.” (Luk 11, 30)
MANUSIA mengenal dan menggunakan banyak tanda di
dalam berbagai aktivitas hidupnya. Dalam dunia tulis menulis terdapat
banyak tanda, seperti tanda koma, titik, seru, tanya.
Tanda baca diperlukan agar orang bisa menyampaikan gagasannya dengan
jelas, runtut dan sistematis, sehingga para pembaca bisa memahaminya
dengan mudah.
Dalam dunia ekspedisi dan perdagangan digunakan banyak tanda, seperti
tanda pengiriman, tanda terima, tanda pembayaran. Tanda-tanda ini
diperlukan untuk memastikan bahwa barang kiriman sudah dikirim dan
diterima, dan kewajiban pembayaran sudah terpenuhi.
Dalam perjalanan terdapat banyak tanda-tanda lalu lintas, baik dalam
bentuk gambar maupun tulisan, sehingga banyak orang terbantu untuk
menemukan arah perjalanan yang tepat dan tidak tersesat.
Dalam sebuah gedung perkantoran juga terdapat banyak tanda yang menunjuk ruang-ruang tertentu.
Orang-orang yang berprestasi juga mendapatkan tanda penghargaan.
Bahkan orang-orang yang sudah mati pun ditandai dengan nisan pada
kuburnya.
Tanda dibuat dari berbagai macam hal; bentuknya bisa berwujud gambar
atau tulisan. Tanda dipergunakan dengan maksud atau tujuan tertentu,
yakni memberikan arah atau keterangan tentang sesuatu hal.
Dalam soal tanda, Yesus pun mengajarkan bahwa tanda-tanda tidak hanya
berkaitan dengan materi tertentu. Manusia pun bisa menjadi tanda. Yunus
menjadi tanda bagi orang Ninive, yakni tanda yang menunjukkan
pertobatan.
Anak Manusia juga menjadi tanda, yakni tanda besarnya kasih Allah
kepada umat manusia yang berdosa. Tokoh-tokoh besar lain juga menjadi
tanda bagi bangsanya, seperti Mahatma Gandhi, sebagai tanda perlawanan
terhadap penjajah; Nelson Mandela menjadi tanda perlawanan terhadap
diskriminasi warna kulit.
Bahkan tidak hanya tokoh-tokoh besar yang bisa menjadi tanda. Setiap
orang juga bisa menjadi tanda dalam konteks hidupnya. Para siswa yang
menang olimpiade sains bisa menjadi tanda dari mutu atau kualitas
sekolahnya. Anak-anak di dalam keluarga juga bisa menjadi tanda cinta
kasih bapak dan ibu mereka. Dalam hal apa diriku menjadi tanda: apakah
tanda yang baik dan membanggakan atau tanda yang mendatangkan aib dan
kehancuran?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar