Renungan Rabu, 29 Oktober 2014 : Pintu Sempit

 
Pekan Biasa XXX, 
 
Ef 6:1-9; Mzm 145:10-14; Luk 13:22-30

Kita sering melihat sikap umat Katolik yang belum menunjukkan jati diri sebagai seorang Kristen atau pengikut Kristus. Jangan-jangan kita sendiri juga seperti itu. Misal, ada yang sombong, tidak peduli kepada sesama, pendendam, suka berprasangka buruk kepada orang lain, lebih senang mementingkan diri sendiri, dan sikap yang lain. Meski sering berbuat buruk, tapi semua orang pasti ingin beroleh keselamatan dan masuk surga.

Yesus mengajukan dua syarat untuk masuk Kerajaan Allah; perjuangan dan tindakan yang segera. Pertanyaannya, mengapa banyak orang tidak bisa masuk Kerajaan Allah? Sebab mereka terlalu lambat mencari dan melakukan hal yang menjadi kehendak Allah.

Kita jangan terlalu lama mencari dan melakukan yang menjadi kehendak Allah. Rasul Paulus menjabarkan dengan jelas perjuangan dan tindakan yang harus segera kita lakukan sebagai anak-anak Allah (Ef 6:1-9). Anak-anak Allah tentu mengenal Allah. “Mengenal” berarti mengakui, menghargai, dan bersimpati. Maka, sudah selayaknya kita mengakui, menghargai, serta berempati kepada sesama, terutama mereka yang kekurangan, miskin, tersingkir, dan difabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar