HARI Biasa XXIX.
Ef. 2:12-22; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 12:35-38
“Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.”
HARI
ini, Yesus menyampaikan kepada kita perumpamaan tentang kesiapsediaan
membuka pintu hati kia setiap saat Tu(h)an mengetuknya dan membiarkannya
masuk. Yesus berkata, “Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya
berjaga-jaga ketika ia datang.”
Bahkan, Tu(h)an akan
melayani kita apabila kita membuka pintu hati kita saat Tu(h)an datang
pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati kita mrlenyambut-Nya.
Ia akan melayani kita dengan kasih dan perhatiannya.
Apa maknanya bagi
kita? Pertama, inilah undangan bagi kita untuk tetap waspada dan
berjaga-jaga melayani Tuhan setiap saat Tuhan memanggil kita. Yang
dibutuhkan adalah telinga yang mendengarkan dan roh perhatian.
Kedua, Tuhan Yesus
telah nenjadi hamba demi kita. Sabda perumpamaan-Nya melukiskan semangat
yang mengagumkan hati penih kasih hamba dan kerendahan hati untuk
melayani kita umat-Nya.
Allah telah mengutus
Putra-Nya yang tunggal menjadi manusia demi keselamatan kita dalam diri
Yesus Kristus. Ia telah mencurahkan darah-Nya di salib untuk menebus
dosa kita. Ia bahkan menjadi hamba demi kita (bdk. Filipi 2:5-8).
Ketiga, Yesus
menghendaki kita berjaga menyambut-Nya setiap saat, juga saat kematian
kita. Seperti ditulis dalam kitab Wahyu, “Dengarlah! Aku berdiri di
depan pintu dan mengetuk. Jika kamu mendengarkan suaraKu dan membuka
pintu maka Wku akan masuk dan makan (Wahyu 3:20). Jadi, mari kita
bertanya pada diri kita apakah kita siap menyambut-Nya setiap saat?
Apakah kita mendengarkan suara-Nya? Kita menjawab semua pertanyaan itu
dalam Adorasi Ekaristi Abadi. Kita belajar siap sedia menerima dan
menyambutNya sepanjang hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar