TERNYATA kemunafikan orang Farisi yang sering
dikritik oleh Tuhan Yesus sekarang ini masih banyak menggejala di
masyarakat, bukan saja didalam diri Umat Katolik atau Warga Gereja,
tetapi dalam diri orang yang merasa memiliki agama yang paling benar dan
memperlihatkan diri sebagai kelompok yang perlu dianut oleh semua
orang.
Mereka ini selalu menuntut agar semua orang mengikuti aturannya,
karena mereka yakin bahwa aturan yang mereka pegang ini sebagai yang
dikehendaki oleh Tuhan Allah sendiri. Dan kalau ada yang berani melawan,
maka celakalah yang melawan itu.
Seperti kita tahu kaum Farisi itu termasuk kelompok garis keras,
karena apa- apa yang tidak cocok dengan faham mereka, mereka singkirkan,
termasuk para nabi utusan Allah juga banyak mereka singkirkan dan
mereka bunuh. Mereka mengancam Yesus dan menolak ajaranNya.
Demikian pula aliran yang ada pada masyarakat kita di zaman sekarang
ini juga meresahkan masyarakat. Mereka kelompok fundamentalis dan
extremis. Maka Tuhan Yesus memberi nasehat kepada para muridNya:
“Waspadalah terhadap ragi, kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun
yang tersembunyi yang tak kan diketahui…. Hai sahabat-sahabatKu,
janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi
kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu
siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh,
mempunyai kuasa untuk melemparkan orang kedalam neraka…”
Pesan yang mau disampaikan kepada kita, yaitu supaya kita tetap
berani berpegang pada iman kita, setia kepada Firman Tuhan dan berani
menghadapi tantangan yang mungkin membuat kita cemas. Justru pada saat
sekarang ini kita diingatkan untuk menjalin hubungan baik dengan
orang-orang dari kelompok lain yang masih sejalan dengan pikiran kita.
Karena kelompok fundamentalis akan merasa merasa tersisihkan kalau
masyarakat yang tidak mendudukung gagasannya semakin bersatu.
Lebih-lebih kalau banyak orang sudah bisa memahami keadilan dan
kebenaran yang pelu diperjuangkan.Tuhan mengatakan bahwa Ia akan tetap
memelihara kita. Kita lebih berharga daripada burung pipit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar