Renungan Selasa, 02 Desember 2014 : Sujud Kepada Allah

 
Pekan I Adven
 
Yes 11:1-10;Mzm 72;Luk 10:21-24

Satu-satunya yang membuat Yesus bersyukur, karena Allah adalah Bapa- Nya. Ia juga minta agar para murid-Nya selalu mengimani Allah sebagai Bapa. Dialah Pencipta dan sekaligus Penguasa dunia dan sorga. Paulus mengatakan, “Aku sujud kepada Bapa, yang dari pada- Nya semua turunan dalam sorga dan di atas bumi menerima nama-Nya” (Ef 3:14-15). Sebagai Bapa, Allah selalu setia memberikan kasih dan concern-Nya, dalam situasi suka maupun duka.

Namun, dengan memakai dikotomi ‘orang bijak yang tak mampu mengimani ke-Bapa-an Allah’, dan ‘orang kecil yang diberi kurnia melihat pernyataan Allah’, Yesus memberi peringatan. Kesombongan bisa menjadi hambatan mengasihi dan memahami Allah sebagai Bapa. Kesombongan yang selalu memusatkan diri kepada ego dapat menutup manusia dari kebenaran Allah dan kebijakan hidup. Itulah yang dalam diri para malaikat yang jatuh dalam kesombongan (Why 12:7-9; Yud 1:6-7).

Sebaliknya, mereka yang rendah hati dan berhati sederhana, lebih mudah ‘merasakan’ kelembutan kehadiran Allah sebagai Bapa, yang datang seperti angin (Yoh 3:8). Tugas kita adalah memantulkan kembali sinar ke-Bapa-an Allah ini kepada sesama dan alam semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar