Pekan II Adven
Yes 40:25-31; Mzm 103; Mat 11:28-30
Tantangan
terbesar dalam sebuah keluarga adalah kesetiaan, baik itu kesetiaan
antara suami dan istri maupun antara orangtua dan anak. Keluarga
membutuhkan iman yang kuat, kerendahan hati, kepedulian, dan waktu yang
berkualitas dalam keluarga. Namun, tuntutan hidup dan berbagai godaan
seringkali menjadi alasan berkurangnya waktu untuk memperhatikan
keluarga. Kalau sudah begitu, biasanya sangat mudah terjadi
perselisihan. Beban pribadi dan keluarga yang dipikul pasti terasa
berat.
Bacaan hari ini mengingatkan kita untuk
selalu berharap kepada Tuhan, menanti kan pertolongan-Nya yang
memberikan kekuatan baru bagi kita untuk mengatasi segala beban hidup di
dunia. Dengan kekuatan baru dalam iman, harapan, dan kasih, kita
dikuatkan untuk memikul salib kita tanpa kenal lelah.
Yesus
tidak bermaksud mengangkat semua beban hidup kita. Ia ingin, kita tetap
berusaha. Ia memberi pertolongan kepada orang yang mau datang
kepada-Nya. Pertolongan itu berupa sarana untuk memikul beban yang dalam
perumpamaan disebut kuk. Sarana yang dimaksud Yesus adalah iman,
harapan, dan kasih yang akan membantu kita melihat dan merasakan belas
kasih Allah dalam kehidupan kita. Yesus adalah Guru yang sabar dan
rendah hati, Ia senantiasa mengajarkan untuk mau berkurban dan saling
memaafkan. Inilah panggilan bagi keluarga-keluarga kristiani yang
sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar