Renungan Jumat, 05 Desember 2014: Kasihanilah Kami

 
Pekan I Adven
 
Yes 29:17-24;Mzm 27; Mat 9:27-31

Zaman kemajuan teknologi komunikasi telah memunculkan, yang oleh Bertram Gross (1964) disebut information overload. Orang banyak mendapatkan informasi, sehingga tak mampu lagi membuat keputusan. Ia menjadi ‘buta’, tak tahu arah bersikap, atau tak tahu prinsip yang harus dipegang. Yang kemudian terjadi, mengikuti trend tanpa harus berpikir, atau kembali kepada dirinya, menjadi narsis.

Dalam hal ini, penyembuhan mata dua orang buta dalam Mat 9:27-31 menjadi relevan. Kedua orang buta itu berteriak, “Eleson hemas” (Yun. kasihanilah kami). Sesuai artinya, dalam kata ‘eleos’ (belas kasih) terkandung perasaan hati yang sedih karena penderitaan. Kedua orang buta itu melihat kebutaan sebagai penderitaan yang tak dapat ditangani manusia. Maka, mereka mengandalkan masa depan kepada Yesus. Ada nuansa iman dalam teriakan, “eleson hemas”. Iman itulah yang kemudian menyembuhkan.

Satu dampak terbesar dari information overload adalah manusia tenggelam dalam lautan informasi. Tak ada lagi prinsip hidup atau iman kokoh yang menjadi acuan. Inilah situasi culture of death, kata St Yohanes Paulus II. Masalah ini tak cukup diatasi dengan kecanggihan ilmu. Yang dibutuhkan adalah kembali kepada Allah, di mana terdapat ‘segala sesuatu yang ada di bumi maupun di sorga’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar