Hari Biasa Khusus Adven III
Yer 23:5-8; Mzm 72; Mat 1:18-24
Misteri
inkarnasi, Firman yang menjadi daging, sungguh-sungguh merupakan
misteri Allah yang turun ke dunia. Dia yang penuh kuasa rela turun
menjadi manusia yang lemah dan sepenuhnya menggantungkan nasib kepada
manusia. Ketakberdayaan Yang Kuasa ini sudah tampak sejak Sang Firman
berada dalam gua garba Bunda Maria. Yusuf sudah mau menceraikan Maria,
ketika ia mengetahui bahwa tunangannya hamil. Hanya oleh desakan
Malaikat Tuhan, Yusuf bersedia mengambil Maria dan dengan demikian
menjadi ayah Yesus secara hukum. Kelahiran Sang Firman ke dunia ini bisa
terjadi, karena ada manusia yang bersedia melayani-Nya, meskipun
mengurbankan kepentingan sendiri.
Sampai kini
pun rasanya masih sama. Sesuai dengan janji-Nya, Tuhan Yesus masih tetap
menyertai kita sampai pada akhir zaman (bdk. Mat 28:20). Akan tetapi,
untuk melahirkan Sang Firman dalam kehidupan manusia zaman modern ini,
diperlukan orang-orang yang bersedia mengurbankan diri dengan menjadi
tangan, kaki, atau bibir Tuhan untuk mendatangi dan menyapa sesama.
Dulu, Maria dan Yusuf yang bersusah payah berkurban untuk menghadirkan
Yesus di dunia. Sekarang, orang Kristen juga mesti bersusah payah
menampakkan Yesus di dunia ini melalui hidup dan tindakan.
Lalu?
Semoga Natal nanti menjadi kesempatan bagi kita untuk bersama Ibu Maria
dan Bapa Yusuf melahirkan Sang Penyelamat dalam hidup kita sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar