Renungan Kamis, 18 Desember 2014: Sabda Jadi Daging

 
Hari Biasa Khusus Adven III
 
Yer 23:5-8; Mzm 72; Mat 1:18-24

Misteri inkarnasi, Firman yang menjadi daging, sungguh-sungguh merupakan misteri Allah yang turun ke dunia. Dia yang penuh kuasa rela turun menjadi manusia yang lemah dan sepenuhnya menggantungkan nasib kepada manusia. Ketakberdayaan Yang Kuasa ini sudah tampak sejak Sang Firman berada dalam gua garba Bunda Maria. Yusuf sudah mau menceraikan Maria, ketika ia mengetahui bahwa tunangannya hamil. Hanya oleh desakan Malaikat Tuhan, Yusuf bersedia mengambil Maria dan dengan demikian menjadi ayah Yesus secara hukum. Kelahiran Sang Firman ke dunia ini bisa terjadi, karena ada manusia yang bersedia melayani-Nya, meskipun mengurbankan kepentingan sendiri.

Sampai kini pun rasanya masih sama. Sesuai dengan janji-Nya, Tuhan Yesus masih tetap menyertai kita sampai pada akhir zaman (bdk. Mat 28:20). Akan tetapi, untuk melahirkan Sang Firman dalam kehidupan manusia zaman modern ini, diperlukan orang-orang yang bersedia mengurbankan diri dengan menjadi tangan, kaki, atau bibir Tuhan untuk mendatangi dan menyapa sesama. Dulu, Maria dan Yusuf yang bersusah payah berkurban untuk menghadirkan Yesus di dunia. Sekarang, orang Kristen juga mesti bersusah payah menampakkan Yesus di dunia ini melalui hidup dan tindakan.

Lalu? Semoga Natal nanti menjadi kesempatan bagi kita untuk bersama Ibu Maria dan Bapa Yusuf melahirkan Sang Penyelamat dalam hidup kita sehari-hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar